Minggu, 17 Mei 2009

Doa Sakit Bersalin

Hai anak-anakku, karena kamu aku menderita sakit bersalin lagi, sampai rupa Kristus menjadi nyata di dalam kamu. – Galatia 4:19

My little children, of whom I travail in birth again until Christ be formed in you, - KJV

My children, I am in terrible pain until Christ may be seen living in you. – CEV
My dear children! Once again, just like a mother in childbirth, I feel the same kind of pain for you until Christ's nature is formed in you. - TEV

Ada satu jenis doa yang lebih dalam dari doa syafaat. Paulus menyebutnya doa ”sakit bersalin”. Doa ini adalah doa untuk orang lain dengan beban yang sangat berat sehingga seolah-olah seperti seorang wanita yang akan bersalin. Ia harus mengerang, menahan kesakitan yang luar biasa sambil tetap berusaha agar anaknya lahir, keluar dari rahimnya dengan selamat.

Doa ini tidak hanya membutuhkan air mata, tetapi juga rasa sakit jauh di kedalaman hati, beban dan juga duka karena merindukan orang-orang yang didoakan berubah menjadi seperti Kristus.

Mereka yang sudah sering mengalami hal ini mengetahui bahwa orang-orang yang dihasilkan lewat doa jenis ini adalah mereka yang dipakai Tuhan dengan luar biasa. Doa jenis inilah yang menghasilkan pelayanan yang sangat berbuah bagi Kerajaan Sorga.

Doa jenis inilah yang menyebabkan orang seperti Saulus berubah menjadi Paulus. Doa seperti inilah yang dinaikkan oleh Samuel sehingga Tuhan kemudian memilih Daud untuk menggantikan Saul.

Sampai hari matinya Samuel tidak melihat Saul lagi, tetapi Samuel berdukacita karena Saul. Dan TUHAN menyesal, karena Ia menjadikan Saul raja atas Israel. – I Samuel 15:35

Berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: "Berapa lama lagi engkau berdukacita karena Saul? Bukankah ia telah Kutolak sebagai raja atas Israel? Isilah tabung tandukmu dengan minyak dan pergilah. Aku mengutus engkau kepada Isai, orang Betlehem itu, sebab di antara anak-anaknya telah Kupilih seorang raja bagi-Ku." - I Samuel 16:1

Doa seperti ini juga yang kemudian menyebabkan Rachel pada akhirnya melahirkan Yusuf, seorang yang sangat istimewa di hadapan Tuhan. Yusuf tidak hanya didambakan dan didoakan begitu lama oleh Rachel, tetapi juga didoakan dengan keseriusan ”give it or I will die”.

Ketika dilihat Rahel, bahwa ia tidak melahirkan anak bagi Yakub, cemburulah ia kepada kakaknya itu, lalu berkata kepada Yakub: "Berikanlah kepadaku anak; kalau tidak, aku akan mati. – Kejadian 30:1

Doa jenis ini juga yang menyebabkan Tuhan “mengubah keputusanNya” dari menutup kandungan Hana (I Samuel 1:5,6) menjadi membuka kandungan Hana (I Samuel 1:19) sehingga lahirlah Samuel, seorang nabi yang sangat dekat dengan Tuhan.

Maka setahun kemudian mengandunglah Hana dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ia menamai anak itu Samuel, sebab katanya: "Aku telah memintanya dari pada TUHAN." - I Samuel 1:20

Jumat, 06 Maret 2009

Doa Syafaat

Doa syafaat adalah doa untuk kepentingan orang lain. Berbeda dengan doa iman, doa syafaat seringkali harus dipanjatkan berkali-kali sampai timbul kesaksian batin bahwa sudah dijawab. Doa syafaat tidak cukup dinaikkan sekali karena melibatkan kehendak bebas orang lain. Tuhan menciptakan manusia dengan kehendak bebasnya masing-masing.

Doa syafaat yang sejati lahir dari hati Tuhan sendiri yang dinyatakan kepada kita. Biasanya, setelah masuk dalam pujian dan penyembahan yang intense, ketika Roh Kudus memimpin kita dalam doa, maka ada "beban" untuk mendoakan orang-orang tertentu. Beban atau impresi tersebut bisa terasa berat sehingga kita bisa menangis tersedu-sedu ketika mendoakannya. Kata-kata yang keluar dari mulut kita tidak lagi hasil pemikiran kita, tetapi keluar begitu saja dari kedalaman hati kita.

Seringkali kita menganggap doa syafaat adalah berdoa bagi orang lain dan kita melakukannya "sambil lalu". Ketika kita sudah menyebutkan nama seseorang dalam doa kita, maka kita merasa sudah berdoa syafaat bagi orang tersebut. Benarkah demikian? Ada benarnya karena faktanya kita memang mendoakan orang tersebut. Tetapi, seberapa efektif doa kita tersebut? Seberapa powerful doa syafaat kita? Ketika kita berdoa untuk orang sakit, berapa banyak yang kemudian disembuhkan Tuhan?

Seorang hamba Tuhan dipakai Tuhan untuk berdoa bagi seseorang yang sakit dan dalam keadaan kritis. Ketika semua hamba Tuhan yang lain sudah menyerah dan berkata bahwa memang sudah kehendak Tuhan bahwa orang tersebut meninggal, hamba Tuhan ini tetap berdoa dengan sungguh-sungguh. Hasilnya nyata, orang tersebut sembuh dari penyakitnya. Hal ini berlangsung bahkan sampai sepuluh kali. Kali yang ke-10, Tuhan berbicara kepada hamba Tuhan tersebut bahwa sudah waktunya orang sakit tersebut pulang ke rumah Bapa. Hamba Tuhan tersebut sudah 10 kali berdoa untuk kesembuhan orang yang sakit itu dan selalu sembuh. Seberapa powerful doa syafaat kita?

Doa syafaat yang sejati lahir karena gerakan Roh Kudus di dalam hati kita. Untuk sampai di tahap ini, kita perlu senantiasa memelihara api penyembahan di dalam hidup kita. Compassion dari Tuhan akan muncul ketika kita intim dengan Dia.

The secret of the LORD is with them that fear him; and he will shew them his covenant. -Mazmur 25:14

Kamis, 19 Februari 2009

Doa Mencari Kehendak Tuhan

Doa mencari kehendak Tuhan mirip dengan doa menanti-nantikan Tuhan. Bedanya, kalau doa menanti-nantikan Tuhan, kita hanya menantikan Dia, memuji dan menyembahNya, bersekutu denganNya, tanpa suatu tujuan meminta sesuatu daripadaNya. Kita hanya bergaul dengan Dia, mengasihiNya dan bersekutu denganNya. Saat-saat seperti ini, seringkali Ia berbicara, memberikan tuntunan atau teaching, membuka pikiran kita dan memberikan pengertian tentang bagian-bagian tertentu dari Firman Tuhan. Doa jenis ini mungkin juga dibarengi dengan Alkitab yang terbuka sehingga ketika Ia berbicara dan menunjukkan suatu bagian Firman Tuhan, kita bisa segera membacanya tanpa keluar dari hadiratNya. Bahkan, sebenarnya sangat baik kalau dalam jam-jam doa kita, baik secara pribadi maupun kelompok, kita menyediakan Alkitab sehingga dengan mudah kita bisa membaca ayat-ayat yang Tuhan munculkan ke dalam pikiran kita.

Sementara itu, doa mencari kehendak Tuhan adalah doa dengan suatu tujuan yang spesifik, yaitu untuk memperoleh tuntunan tentang suatu masalah. Mungkin kita sedang bertanya-tanya, yang manakah di antara beberapa orang yang dekat dengan kita, adalah jodoh kita. Atau mungkin kita sedang mencari tuntunanNya dalam hal pekerjaan baru atau usaha baru yang akan kita buka. Atau mungkin kita sedang mencari tuntunanNya untuk pelayanan baru yang akan dirintis.

Mereka melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia, karena Roh Kudus mencegah mereka untuk memberitakan Injil di Asia. Dan setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah Bitinia, tetapi Roh Yesus tidak mengizinkan mereka. Setelah melintasi Misia, mereka sampai di Troas. Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu penglihatan: ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya, katanya: "Menyeberanglah ke mari dan tolonglah kami!" Setelah Paulus melihat penglihatan itu, segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia, karena dari penglihatan itu kami menarik kesimpulan, bahwa Allah telah memanggil kami untuk memberitakan Injil kepada orang-orang di sana. - Kisah Rasul 16:6 – 10

Dalam perjalanan pelayanannya, Paulus dan Silas hendak memberitakan Injil di Asia, tetapi dicegah Roh Kudus. Kemudian mereka mau masuk daerah Bitinia, tetapi Roh Yesus tidak mengizinkannya. Tentulah mereka bertanya-tanya, mengapa dilarang. Walaupun tidak ditulis, saya percaya mereka kemudian berdoa dan bahkan mungkin berpuasa sampai kemudian Paulus mendapat penglihatan yang merupakan tuntunan Tuhan bagi mereka.

Siapakah orang yang takut akan TUHAN? Kepadanya TUHAN menunjukkan jalan yang harus dipilihnya. Orang itu sendiri akan menetap dalam kebahagiaan dan anak cucunya akan mewarisi bumi. TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka – Mazmur 25:12 – 14

Kata takut akan Tuhan dalam bahasa aslinya mengandung arti respect, worship. Jadi, jika kita senantiasa punya hati yang menghormati Tuhan, suka memuji dan menyembahNya, maka Tuhan akan menunjukkan kepada kita jalan yang harus kita pilih. Kemudian janjiNya, kita akan menetap dalam kebahagiaan. Dalam terjemahan Amplified Bible dikatakan will live at ease. Orang yang suka menyembah Tuhan, jalan hidupnya akan dituntun Tuhan sedemikian rupa sehingga sepertinya segala sesuatu berjalan dengan lancar. Ketika ia melangkah maka pada saat yang dibutuhkan, pintu akan selalu terbuka. Tidak hanya itu, Tuhan juga akan reveal His secret, His covenant kepada kita.

Secara pribadi saya kenal dengan beberapa hamba Tuhan yang sangat dekat dengan Tuhan sehingga untuk hal-hal yang “sepele” – pun Tuhan menuntunnya. Dalam beberapa kesempatan tertentu, saya mengalaminya. Ketika mau ujian di sekolah, bahan mana yang harus dipelajari dengan lebih fokus, bagaimana cara mengerjakannya, apa yang harus disiapkan, sepertinya digerakkan untuk melakukannya.

Di kesempatan lain, ketika akan keluar kota di tengah padatnya arus penumpang di stasiun, ketika kehabisan tiket kereta, loket mana yang harus ditunggu sehingga ketika ikut antri tidak sia-sia, selalu ada tuntunan tentang apa yang harus dilakukan. Dan tuntunan seperti ini memang merupakan janjiNya bagi kita semua.

Aku hendak mengajar dan menunjukkan kepadamu jalan yang harus kautempuh; Aku hendak memberi nasihat, mata-Ku tertuju kepadam – Mazmur 32:8

Minggu, 15 Februari 2009

Doa Menanti-nantikan Tuhan – The Prayer of Waiting on God

Pada suatu hari ketika mereka beribadah kepada Tuhan (ministered, worshipped, served the Lord) dan berpuasa, berkatalah Roh Kudus: "Khususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah Kutentukan bagi mereka." Maka berpuasa dan berdoalah mereka, dan setelah meletakkan tangan ke atas kedua orang itu, mereka membiarkan keduanya pergi. - Kisah Rasul 13:2,3

Ada satu jenis doa yang sangat penting. Tentunya semua jenis doa juga penting, tetapi doa jenis ini adalah doa yang sifatnya “melayani Tuhan”. Ini doa yang tidak “meminta-minta” entah itu meminta kebutuhan pribadi atau kebutuhan pelayanan atau meminta jiwa-jiwa untuk diselamatkan. Ini adalah doa yang dilakukan karena ingin bersekutu dengan Tuhan, karena ingin menyembah Tuhan, ingin bertemu dengan Dia, ingin mendengar suaraNya, ingin “melihat senyumNya”. Ini adalah doa seperti yang dikatakan dalam sebuah lagu…

Bapa, pegang tanganku….
Bapa kurindu selalu…
Berada dekatMu...
Melihat senyumMu....
Bapa ku mengasihiMu...


Doa jenis ini hanya spend the time in His presence, berlama-lama di hadiratNya seperti kata-kata lagu In Your Presence

In Your Presence… in Your Presence there is peace
In Your Presence… in Your Presence there is joy
I will linger… I will stay in Your Presence day by day
Till Your likeness maybe seen in
me…

Pada saat kita berdoa menanti-nantikan Tuhan, ada kekuatan baru, ada tuntunan yang Dia berikan kepada kita.

Orang-orang muda menjadi lelah dan lesu dan teruna-teruna jatuh tersandung, tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah .- Yesaya 40:30,31

Doa jenis ini sangat diperlukan untuk recharge bagi kerohanian kita. Juga sangat diperlukan ketika kita menghadapi persimpangan jalan dalam kehidupan rohani kita, ketika kita tidak tahu jalan mana yang harus dipilih.

Doa menanti-nantikan Tuhan juga merupakan doa pujian dan penyembahan, tetapi tidak hanya memuji dan menyembahNya lewat nyanyian yang kita naikkan, tetapi ada juga “session” berdiam diri untuk mendengar suaraNya. Inilah saatnya logos menjadi rhema, dan saatnya chronos menjadi kairos, yaitu ketika Dia berbicara kepada kita. Ada sebuah lagu yang bisa kita naikkan kalau sedang waiting on God….

Di hadiratMu ku bersujud menikmati kehadiranMu…
Ku buka hati saat ini, ‘ntuk mendengar suaraMu…

FirmanMu Tuhan, ya sungguh benar menerangi jalanku
FirmanMu Tuhan menuntun hidupku
Ku bersyuur padaMu…

Marilah kita belajar menanti-nantikan Tuhan di dalam doa kita; tidak hanya kita datang kepadaNya karena ada kebutuhan yang mendesak, tetapi kita datang karena kita ingin bersekutu dengan Dia, ingin mendengar suaraNya dan ingin menyenangkanNya.

Senin, 02 Februari 2009

Doa Iman

Doa adalah komunikasi dua arah antara kita dengan Tuhan. Sering dikatakan doa adalah nafas kehidupan. Artinya, kita menghirup udara segar yaitu oksigen dan kemudian mengeluarkan karbon dioksida. Jadi, dalam berdoa kita tidak hanya berkata-kata, tetapi kita juga mendengar Tuhan berbicara kepada kita. Kita tidak hanya mendengar Tuhan berbicara kepada kita, tetapi kita juga berkata-kata kepada Dia.

Doa iman adalah doa dengan keyakinan bahwa apa yang kita doakan pasti dikabulkan Tuhan. Kita tahu bahwa apa yang kita doakan ada di dalam kehendakNya, ada di dalam rencanaNya, ada di dalam janjiNya. Jadi, untuk bisa berdoa dengan iman, maka hal pertama yang harus kita miliki adalah adanya Firman atau janji Tuhan yang spesifik dalam hidup kita. Semakin banyak janji Tuhan yang kita tahu, apalagi sudah menjadi rhema dalam kehidupan kita, semakin banyak kita bisa berdoa dengan iman. Kita tidak lagi terombang-ambing antara kehendak Tuhan atau bukan, tetapi bisa dengan mantap percaya bahwa yang kita doakan adalah kehendak Tuhan.

Saudara-saudaraku yang kekasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian percaya untuk mendekati Allah, dan apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari pada-Nya, karena kita menuruti segala perintah-Nya dan berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.- I Yohanes 3:21,22

Sangat menarik bahwa Tuhan menghendaki semua orang untuk diselamatkan, walaupun faktanya tidak semua orang diselamatkan. Hal ini bisa terjadi karena adanya kehendak bebas pada masing-masing orang. Tapi dari pihak Tuhan, Ia mau supaya kita semua diselamatkan.

Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat. – II Petrus 3:9

Dapat disimpulkan, kalau Ia ingin semua orang diselamatkan, Ia juga peduli untuk kesembuhan semua orang. Ketika Tuhan Yesus ada di muka bumi, dikatakan bahwa Ia menyembuhkan semua orang sakit.

yaitu tentang Yesus dari Nazaret: bagaimana Allah mengurapi Dia dengan Roh Kudus dan kuat kuasa, Dia, yang berjalan berkeliling sambil berbuat baik dan menyembuhkan semua orang yang dikuasai Iblis, sebab Allah menyertai Dia. – Kisah Rasul 10 :38

Dari ayat-ayat ini, kita bisa berdoa untuk orang sakit dan percaya bahwa Tuhan mau mereka sembuh, walaupun dalam kenyataannya tidak langsung terjadi. Kadang-kadang perlu konseling, bimbingan agar pikirannya terbuka dan mau menerima janji Tuhan tentang kesembuhan. Diperlukan kesabaran dan ketekunan. Alkitab juga berkata, Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu. (Ibrani 10 :36).

Perlu tekun! Elia tahu pasti bahwa Tuhan akan menurunkan hujan dari langit setelah kemarau panjang selama 3,5 tahun. Ia sudah mendapat rhema dari Tuhan bahwa hujan akan turun, tetapi tokh ia tetap harus berdoa dengan tekun, tujuh kali berlutut sampai awan sebesar telapak tangan muncul dari permukaan laut (I Raja-raja 18 :42-45).

Anda perlu tekun kalau melakukan doa iman. Anda perlu keep on confessing what you believe. Tuhan Yesus mengajarkan di Lukas 18, bahwa kita harus berdoa dengan tidak jemu-jemu, berdoa dengan tekun.

Tetapi kami ingin, supaya kamu masing-masing menunjukkan kesungguhan yang sama untuk menjadikan pengharapanmu suatu milik yang pasti, sampai pada akhirnya, agar kamu jangan menjadi lamban, tetapi menjadi penurut-penurut mereka yang oleh iman dan kesabaran mendapat bagian dalam apa yang dijanjikan Allah – Ibrani 6:11,12

Jadi, jika disimpulkan, ada tiga hal penting untuk berdoa dengan iman. Yang pertama, kita harus tahu dengan jelas kehendak Tuhan akan hal yang sedang kita doakan. Yang kedua, kita harus melakukan hal-hal yang diperlukan sehubungan dengan kehendak Tuhan tersebut. Jika ada kepahitan, segera bereskan. Jika ada dendam atau amarah, segera ampuni. Jika kita tidak hidup bijaksana dengan isteri kita, segera bereskan agar doa kita jangan terhalang

Demikian juga kamu, hai suami-suami, hiduplah bijaksana dengan isterimu, sebagai kaum yang lebih lemah! Hormatilah mereka sebagai teman pewaris dari kasih karunia, yaitu kehidupan, supaya doamu jangan terhalang. – I Petrus 3:7

Lalu yang ketiga, kita harus tekun sampai apa yang kita doakan tersebut menjadi nyata.

Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya. Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu – Ibrani 10:35,36

Senin, 26 Januari 2009

Jenis-jenis Doa

dalam segala doa dan permohonan (with all manner of prayer ... terj. Amplified Bible). Berdoalah setiap waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah di dalam doamu itu dengan permohonan yang tak putus-putusnya untuk segala orang Kudus, - Efesus 6:18

Praying always with all prayer and supplication in the Spirit, and watching thereunto with all perseverance and supplication for all saints; - KJV

Sama seperti ada berbagai jenis permainan bola, demikian juga ada berbagai jenis doa. Masing-masing permainan bola mempunyai aturan sendiri yang berbeda. Kadang-kadang, aturan-aturan tersebut bertentangan satu dengan yang lainnya. Misalnya. sepak bola mempunyai aturan yang berbeda dengan bola basket. Sepak bola tidak boleh pakai tangan, kecuali sang kiper. Pemain lainnya jika menggunakan tangan akan kena hukuman. Sebaliknya, bola basket tidak boleh menggunakan kaki. Hanya tangan yang boleh digunakan. Ada lagi aturan yang berbeda untuk bola pingpong, bola voli, sepak takraw, American football dan sebagainya. Masing-masing aturan tidak boleh dicampuradukkan dan diterapkan ke dalam permainan yang lain. Kalau dilakukan, anda akan akan diskualifikasi sehingga semua nilai yang telah anda peroleh akan dianulir.


Hal yang sama juga berlaku di dalam doa. Ada doa iman, doa konsekrasi, doa dedikasi, doa penyerahan hidup, doa mencari tuntunan Tuhan, doa pujian dan penyembahan, doa menanti-nantikan Tuhan, doa sakit bersalin, dan lain-lain. Masing-masing doa ini mempunyai aturan yang berbeda satu dengan yang lain. Masing-masing aturan juga tidak boleh dicampur. Kalau dilakukan maka bisa jadi doa kita menjadi tidak efektif. Kita mengira sudah berdoa dengan tekun, tetapi ternyata kita salah berdoa.

Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, .... - Yakobus 4:3

Contoh sederhana adalah ketika kita mau berdoa dengan iman tetapi kita tidak tahu kehendak Tuhan sehingga tercampur dengan doa mencari kehendak Tuhan. Untuk itu, lebih dulu kita berdoa mencari kehendak Tuhan, lalu setelah kita mengetahui kehendak Tuhan untuk suatu kasus tertentu, kita bisa berdoa dengan iman sebab iman muncul ketika kita mengetahui kehendakNya.


Contoh lebih jelas lagi adalah ketika kita berdoa untuk kesembuhan. Selama kita tidak yakin bahwa Tuhan mau kita sembuh, maka kita akan terombang-ambing terus. Suatu saat kita bisa berdiri dengan iman dan claim kesembuhan, menengking iblis dan sakit penyakit, tetapi kemudian di ujung doa kita berkata "biarlah kehendakMu yang terjadi". Ini mirip dengan bermain sepakbola tetapi kadang-kadang dengan aturan bola basket. Akibatnya kita kalah karena diskualifikasi.

Bagaimana kita bisa berdoa dengan iman?
Iman timbul karena pendengaran akan firman (rhema) Kristus (Roma 10:17). Untuk itu, supaya kita bisa melakukan doa iman, kita perlu banyak membaca firman Tuhan dan juga banyak melakukan doa pujian dan penyembahan. Pada waktu kita memuji dan menyembah Dia, hati kita dilembutkan sehingga firman logos yang kita baca akan menjadi firman rhema ketika Roh Kudus mewahyukannya kepada kita. Berdasarkan firman yang kita dapat itulah kita bisa dengan mantap melakukan doa iman, claiming His promises.

Mengapa ada hamba-hamba Tuhan yang nampaknya dengan mudah mendoakan orang sakit dan kemudian sembuh sementara yang lainnya tidak seperti itu? Ada beberapa alasan, tetapi salah satunya adalah "iman bahwa Tuhan menghendaki semua orang percaya tetap sehat" ternyata tidak secara merata dimiliki oleh semua hamba Tuhan.

Sebagian hamba Tuhan bertumbuh dengan kuat dalam penginjilan, yang lainnya dalam penggembalaan, yang lainnya lagi dalam pelayanan desa, yang lainnya lagi dalam pelayanan masyarakat, tetapi tentang kesembuhan mereka berpikir "itu semua terserah Tuhan".

Mereka berpikir, kalau Tuhan mau mereka sembuh, mereka akan sembuh, kalau tidak ya mereka tidak akan sembuh. Tetapi bersamaan dengan itu, mereka tetap menganjurkan orang sakit untuk tetap pergi ke dokter dan minum obat bahkan dirawat di rumah sakit terbaik dengan pikiran "semuanya terserah Tuhan". Sebenarnya ini mirip dengan bermain sepak bola lalu sekali-sekali menggunakan tangan sambil berharap wasit tidak memberikan hukuman kepada mereka.

Kalau kita tidak yakin Tuhan mau kita sembuh, berarti waktu kita pergi ke dokter kita sebenarnya sedang melanggar "kehendakNya" bagi kita. Marilah kita belajar dari FirmanNya bahwa Ia mau kita sembuh, Ia mau kita sehat walaupun dalam kenyataaannya banyak hamba Tuhan yang sakit dan tidak sembuh. Dengan demikian kita bisa berdoa dengan iman untuk kesembuhan kita tanpa tercampur dengan doa mencari kehendak Tuhan.

Rabu, 21 Januari 2009

And God Changed His Mind


Dan menyesallah TUHAN karena malapetaka yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya. - Keluaran 32:14

So the LORD changed his mind and did not bring on his people the disaster he had threatened. - Terj. Today's Engish Version


And the LORD repented of the evil which he thought to do unto his people. - Terj. King James Version



Ada satu hal yang menarik ketika membaca Alkitab. Ada saat-saat di mana Tuhan "mengubah rencanaNya". Yeremia 18:7,8 berkata, "Ada kalanya Aku berkata tentang suatu bangsa dan tentang suatu kerajaan bahwa Aku akan mencabut, merobohkan dan membinasakannya. Tetapi apabila bangsa yang terhadap siapa Aku berkata demikian telah bertobat dari kejahatannya, maka menyesallah Aku, bahwa Aku hendak menjatuhkan malapetaka yang Kurancangkan itu terhadap mereka."


Ketika bangsa Israel menyimpang dari Tuhan dengan membuat patung lembu emas, maka Tuhan bermaksud memusnahkannya (Keluaran 32:10). Tetapi Musa berdiri sebagai pendoa syafaat bagi bangsanya dan berdoa membela bangsa Israel di hadapanNya.


Lalu Musa mencoba melunakkan hati TUHAN, Allahnya, dengan berkata: "Mengapakah, TUHAN, murka-Mu bangkit terhadap umat-Mu, yang telah Kaubawa keluar dari tanah Mesir dengan kekuatan yang besar dan dengan tangan yang kuat? Mengapakah orang Mesir akan berkata: Dia membawa mereka keluar dengan maksud menimpakan malapetaka kepada mereka dan membunuh mereka di gunung dan membinasakannya dari muka bumi? Berbaliklah dari murka-Mu yang bernyala-nyala itu dan menyesallah karena malapetaka yang hendak Kaudatangkan kepada umat-Mu. Ingatlah kepada Abraham, Ishak dan Israel, hamba-hamba-Mu itu, sebab kepada mereka Engkau telah bersumpah demi diri-Mu sendiri dengan berfirman kepada mereka: Aku akan membuat keturunanmu sebanyak bintang di langit, dan seluruh negeri yang telah Kujanjikan ini akan Kuberikan kepada keturunanmu, supaya dimilikinya untuk selama-lamanya." - Keluaran 32:11


Ayat 12 berkata, ".....Berbaliklah dari murka-Mu yang bernyala-nyala itu dan menyesallah (repent of) karena malapetaka yang hendak Kaudatangkan kepada umat-Mu."


Pernahkah anda berpikir ada seorang pendoa yang berani berdoa seperti itu? Musa berkata, "... menyesallah Tuhan!... Repent... Lord!" Tidakkah ini keterlaluan? Masak Tuhan disuruh repent? Tetapi Musa tahu bagaimana harus berdoa. Musa mengenal Tuhannya. Empat puluh hari empat puluh malam di atas gunung bertemu dengan Tuhan tidak hanya menjadikan wajahnya bercahaya. Musa juga semakin mengenal hati Tuhan. Ia tahu bagaimana "bernegosiasi" sekalipun Tuhan tahu semua isi hati Musa. Musa tahu bagaimana menyentuh hati Tuhannya. Karena doa Musa inilah maka God changed His mind (Allah mengubah pikiranNya).


Apakah anda cukup mengenal Tuhan yang anda sembah? Berapa banyak doa-doa anda yang ditolakNya? Memang ada juga doa Musa yang tidak diterima Tuhan, yaitu ketika ia meminta untuk masuk ke Kanaan dan tidak diijinkan Tuhan. Tetapi kalau kita pelajari kehidupan Musa, maka apa yang ia minta selalu Tuhan lakukan. Semua mujizat yang dilakukan sebagai bukti bahwa Musa adalah orang yang dipilih Tuhan untuk mewakiliNya. Bahkan ketika Miryam dan Harun ngomongin Musa, Tuhan yang marah. Ia membela Musa. Akibatnya Miryam kena kusta.
Anda pernah bertemu dengan orang-orang seperti itu? Bukankah banyak tercatat orang-orang yang seperti itu di dalam Alkitab? Mereka mengenal Tuhannya, mereka berdoa dengan berani dan mereka "mengubah pikiran Tuhan". Mereka "mengubah rencana Tuhan".


Beberapa tahun yang lalu ada sebuah buku yang ditulis oleh Derek Prince "Shaping History Through Prayer and Fasting" (Membentuk Sejarah Lewat Doa dan Puasa). Menurut Prince, sejarah suatu bangsa dibentuk lewat doa dan puasa anak-anakNya. Jika kita berdoa dan berpuasa, meminta dari Tuhan, maka Tuhan akan mendengar doa kita dan bangsa kita akan menjadi seperti yang kita doakan.


Kejadian 18 mencatat doa Abraham untuk Sodom dan Gomora. Pada saat itu, Tuhan mau memusnahkan Sodom dan Gomora, tetapi kemudian Abraham mencoba membelanya di hadapan Tuhan (ayat16-33). Abraham melakukan tawar menawar dari 50 orang benar sampai akhirnya tinggal 10 orang benar. Akibat doa Abraham, jika Tuhan menemukan 10 orang benar maka Sodom dan Gomora tidak akan dimusnahkan. Sayangnya Tuhan tidak menemukan jumlah tersebut. Mungkin Abraham berpikir, toh ada Lot, isterinya, dua orang anak perempuannya, dua orang calon mantunya, dan empat orang calon besannya. Jadi pas sepuluh orang. Itu yang ada dalam pikiran Abraham sehingga ia tidak menawar lagi. Tapi ternyata Lot tidak melakukan pemuridan di kota itu sehingga jumlah orang benarnya tidak bertambah. Akibatnya, terpaksa Sodom dan Gomora dimusnahkan.


Tapi kita belajar di sini bahwa Tuhan itu ternyata "negotiable". Bukankah Ia juga berkata di dalam Yesaya 1:18, "Marilah, baiklah kita beperkara! -- firman TUHAN...". Terjemahan lain berkata, "Come now, and let us reason together, saith the LORD", "I, the LORD, invite you to come and talk it over." Tentu ada hal-hal yang tidak bisa diubah. Tapi pertanyaannya, seberapa jauh kita mengenal Tuhan kita sehingga kita tahu ada hal-hal yang bisa diubah?


Kita Yesaya 38 mencatat doa Hizkia yang menyebabkan usianya diperpanjang lima belas tahun lagi (ayat 1-5). Padahal sebelumnya Tuhan berkata ia akan meninggal karena sakitnya itu. Tetapi setelah ia berdoa, Tuhan menyembuhkannya. Apakah anda pernah berdoa dengan menggunakan referensi pengalaman Hizkia?


Ada contoh yang lebih menarik lagi di I Samuel 1:1-20. Di situ jelas dikatakan bahwa Hana mandul sebab "TUHAN telah menutup kandungannya." (ayat 5 dan ayat 6). Hana mandul bukan karena pekerjaan iblis, tetapi karena Tuhan telah menutup kandungannya. Dan apa yang telah ditutup Tuhan, tidak ada yang bisa membukanya. Dua ayat yang menegaskan ini menunjukkan bahwa hal itu merupakan suatu ketetapan ilahi. Jadi tidak bisa diubah. Itu sudah kehendak Tuhan. Sudah final! No question about it!


Tapi apa yang dibuat Hana? Ia berdoa dengan sungguh-sungguh sehingga pada akhirnya "TUHAN ingat kepadanya" (ayat 19) dan akhirnya lahirlah Samuel, seorang yang dekat dengan Tuhan.


Bagaimana dengan anda? Apakah anda sudah menerima apa saja yang terjadi dalam hidup anda sebagai "kehendak Tuhan" dan karenanya tidak perlu didoakan lagi? Pernahkah anda berpikir bahwa ada orang-orang seperti Abraham, Musa, Hizkia, dan Hana yang bisa "mengubah pikiran Tuhan"? Biarlah kita belajar semakin mengenal Dia yang selalu rindu mendengar permohonan doa kita. Amin!