Rabu, 21 Januari 2009

And God Changed His Mind


Dan menyesallah TUHAN karena malapetaka yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya. - Keluaran 32:14

So the LORD changed his mind and did not bring on his people the disaster he had threatened. - Terj. Today's Engish Version


And the LORD repented of the evil which he thought to do unto his people. - Terj. King James Version



Ada satu hal yang menarik ketika membaca Alkitab. Ada saat-saat di mana Tuhan "mengubah rencanaNya". Yeremia 18:7,8 berkata, "Ada kalanya Aku berkata tentang suatu bangsa dan tentang suatu kerajaan bahwa Aku akan mencabut, merobohkan dan membinasakannya. Tetapi apabila bangsa yang terhadap siapa Aku berkata demikian telah bertobat dari kejahatannya, maka menyesallah Aku, bahwa Aku hendak menjatuhkan malapetaka yang Kurancangkan itu terhadap mereka."


Ketika bangsa Israel menyimpang dari Tuhan dengan membuat patung lembu emas, maka Tuhan bermaksud memusnahkannya (Keluaran 32:10). Tetapi Musa berdiri sebagai pendoa syafaat bagi bangsanya dan berdoa membela bangsa Israel di hadapanNya.


Lalu Musa mencoba melunakkan hati TUHAN, Allahnya, dengan berkata: "Mengapakah, TUHAN, murka-Mu bangkit terhadap umat-Mu, yang telah Kaubawa keluar dari tanah Mesir dengan kekuatan yang besar dan dengan tangan yang kuat? Mengapakah orang Mesir akan berkata: Dia membawa mereka keluar dengan maksud menimpakan malapetaka kepada mereka dan membunuh mereka di gunung dan membinasakannya dari muka bumi? Berbaliklah dari murka-Mu yang bernyala-nyala itu dan menyesallah karena malapetaka yang hendak Kaudatangkan kepada umat-Mu. Ingatlah kepada Abraham, Ishak dan Israel, hamba-hamba-Mu itu, sebab kepada mereka Engkau telah bersumpah demi diri-Mu sendiri dengan berfirman kepada mereka: Aku akan membuat keturunanmu sebanyak bintang di langit, dan seluruh negeri yang telah Kujanjikan ini akan Kuberikan kepada keturunanmu, supaya dimilikinya untuk selama-lamanya." - Keluaran 32:11


Ayat 12 berkata, ".....Berbaliklah dari murka-Mu yang bernyala-nyala itu dan menyesallah (repent of) karena malapetaka yang hendak Kaudatangkan kepada umat-Mu."


Pernahkah anda berpikir ada seorang pendoa yang berani berdoa seperti itu? Musa berkata, "... menyesallah Tuhan!... Repent... Lord!" Tidakkah ini keterlaluan? Masak Tuhan disuruh repent? Tetapi Musa tahu bagaimana harus berdoa. Musa mengenal Tuhannya. Empat puluh hari empat puluh malam di atas gunung bertemu dengan Tuhan tidak hanya menjadikan wajahnya bercahaya. Musa juga semakin mengenal hati Tuhan. Ia tahu bagaimana "bernegosiasi" sekalipun Tuhan tahu semua isi hati Musa. Musa tahu bagaimana menyentuh hati Tuhannya. Karena doa Musa inilah maka God changed His mind (Allah mengubah pikiranNya).


Apakah anda cukup mengenal Tuhan yang anda sembah? Berapa banyak doa-doa anda yang ditolakNya? Memang ada juga doa Musa yang tidak diterima Tuhan, yaitu ketika ia meminta untuk masuk ke Kanaan dan tidak diijinkan Tuhan. Tetapi kalau kita pelajari kehidupan Musa, maka apa yang ia minta selalu Tuhan lakukan. Semua mujizat yang dilakukan sebagai bukti bahwa Musa adalah orang yang dipilih Tuhan untuk mewakiliNya. Bahkan ketika Miryam dan Harun ngomongin Musa, Tuhan yang marah. Ia membela Musa. Akibatnya Miryam kena kusta.
Anda pernah bertemu dengan orang-orang seperti itu? Bukankah banyak tercatat orang-orang yang seperti itu di dalam Alkitab? Mereka mengenal Tuhannya, mereka berdoa dengan berani dan mereka "mengubah pikiran Tuhan". Mereka "mengubah rencana Tuhan".


Beberapa tahun yang lalu ada sebuah buku yang ditulis oleh Derek Prince "Shaping History Through Prayer and Fasting" (Membentuk Sejarah Lewat Doa dan Puasa). Menurut Prince, sejarah suatu bangsa dibentuk lewat doa dan puasa anak-anakNya. Jika kita berdoa dan berpuasa, meminta dari Tuhan, maka Tuhan akan mendengar doa kita dan bangsa kita akan menjadi seperti yang kita doakan.


Kejadian 18 mencatat doa Abraham untuk Sodom dan Gomora. Pada saat itu, Tuhan mau memusnahkan Sodom dan Gomora, tetapi kemudian Abraham mencoba membelanya di hadapan Tuhan (ayat16-33). Abraham melakukan tawar menawar dari 50 orang benar sampai akhirnya tinggal 10 orang benar. Akibat doa Abraham, jika Tuhan menemukan 10 orang benar maka Sodom dan Gomora tidak akan dimusnahkan. Sayangnya Tuhan tidak menemukan jumlah tersebut. Mungkin Abraham berpikir, toh ada Lot, isterinya, dua orang anak perempuannya, dua orang calon mantunya, dan empat orang calon besannya. Jadi pas sepuluh orang. Itu yang ada dalam pikiran Abraham sehingga ia tidak menawar lagi. Tapi ternyata Lot tidak melakukan pemuridan di kota itu sehingga jumlah orang benarnya tidak bertambah. Akibatnya, terpaksa Sodom dan Gomora dimusnahkan.


Tapi kita belajar di sini bahwa Tuhan itu ternyata "negotiable". Bukankah Ia juga berkata di dalam Yesaya 1:18, "Marilah, baiklah kita beperkara! -- firman TUHAN...". Terjemahan lain berkata, "Come now, and let us reason together, saith the LORD", "I, the LORD, invite you to come and talk it over." Tentu ada hal-hal yang tidak bisa diubah. Tapi pertanyaannya, seberapa jauh kita mengenal Tuhan kita sehingga kita tahu ada hal-hal yang bisa diubah?


Kita Yesaya 38 mencatat doa Hizkia yang menyebabkan usianya diperpanjang lima belas tahun lagi (ayat 1-5). Padahal sebelumnya Tuhan berkata ia akan meninggal karena sakitnya itu. Tetapi setelah ia berdoa, Tuhan menyembuhkannya. Apakah anda pernah berdoa dengan menggunakan referensi pengalaman Hizkia?


Ada contoh yang lebih menarik lagi di I Samuel 1:1-20. Di situ jelas dikatakan bahwa Hana mandul sebab "TUHAN telah menutup kandungannya." (ayat 5 dan ayat 6). Hana mandul bukan karena pekerjaan iblis, tetapi karena Tuhan telah menutup kandungannya. Dan apa yang telah ditutup Tuhan, tidak ada yang bisa membukanya. Dua ayat yang menegaskan ini menunjukkan bahwa hal itu merupakan suatu ketetapan ilahi. Jadi tidak bisa diubah. Itu sudah kehendak Tuhan. Sudah final! No question about it!


Tapi apa yang dibuat Hana? Ia berdoa dengan sungguh-sungguh sehingga pada akhirnya "TUHAN ingat kepadanya" (ayat 19) dan akhirnya lahirlah Samuel, seorang yang dekat dengan Tuhan.


Bagaimana dengan anda? Apakah anda sudah menerima apa saja yang terjadi dalam hidup anda sebagai "kehendak Tuhan" dan karenanya tidak perlu didoakan lagi? Pernahkah anda berpikir bahwa ada orang-orang seperti Abraham, Musa, Hizkia, dan Hana yang bisa "mengubah pikiran Tuhan"? Biarlah kita belajar semakin mengenal Dia yang selalu rindu mendengar permohonan doa kita. Amin!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar