Senin, 19 Januari 2009

Peranan Keinginan di Dalam Doa

Bertentangan dengan apa yang ada dalam pikiran banyak orang, ternyata Tuhan sangat perduli dengan keinginan yang ada di dalam hati kita. Seringkali di dalam doa, kita takut yang kita minta itu cuma keinginan kita sendiri dan karenanya bukan kehendak Tuhan. Yang ada dalam pikiran kita adalah beberapa ayat berikut:
  • Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut - Yakobus 1:14,15
  • Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu. – Yakobus 4:3
  • Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu keinginan daging dan keinginan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia. Dan dunia ini sedang lenyap dengan keinginannya, tetapi orang yang melakukan kehendak Allah tetap hidup selama-laman - I Yohanes 2:16,17
  • “….tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." – Matius 26:42

Ayat-ayat tersebut tidak salah, tetapi sering membuat kita tidak berani berdoa misalnya untuk kesembuhan kita atau untuk masalah yang sedang kita hadapi. Terlalu sering kita menyerah pada keadaan dan berkata memang itu sudah kehendak Tuhan. Ketika doa yang sudah dipanjatkan bertahun-tahun tidak kelihatan hasilnya, dengan mudah kita berkata “Tuhan berkehendak lain”, atau “jalan Tuhan memang bukan jalanku.” Benarkah demikian? Coba perhatikan beberapa kejadian berikut.

  1. Suatu ketika Tuhan Yesus sedang berjalan di dekat kolam Betesda. “Di situ ada seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit. Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di situ dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya: "Maukah engkau sembuh?”” – Yohanes 5:5,6
    Tuhan ingin menyembuhkan orang sakit ini, tetapi terlebih dulu ia bertanya apakah ia punya keinginan untuk disembuhkan. Artinya, Tuhan perduli pada keinginan orang tersebut.
  2. Pada waktu Yesus berjalan dan Bartimeus yang buta berteriak-teriak dengan keras untuk menarik perhatianNya, Tuhan Yesus memanggil dia dan kemudian "Tanya Yesus kepadanya: "Apa yang kaukehendaki supaya Aku perbuat bagimu?" Jawab orang buta itu: "Rabuni, supaya aku dapat melihat!"" – Markus 10:51.
    Walaupun Ia tahu bahwa Bartimeus buta, Ia tetap bertanya, “Apa keinginanmu?” dan Bartimeus tidak berkata, “Terserah Engkau, Tuhan!”, tetapi ia dengan tegas menjawabNya, “… supaya aku dapat melihat.”
    Tuhan ingin kita mengemukakan apa yang kita inginkan. Ia berkata dengan jelas di dalam Yohanes 16:24, “Sampai sekarang kamu belum meminta sesuatu pun dalam nama-Ku. Mintalah maka kamu akan menerima, supaya penuhlah sukacitamu.”
  3. “Di Gibeon itu TUHAN menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi pada waktu malam. Berfirmanlah Allah: "Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu.”” – I Raja-raja 3:5…
    Biasanya kita yang bertanya kepada Tuhan, apa yang Ia ingin untuk kita lakukan, tetapi di sini, Tuhan yang bertanya kepada Salomo, apa yang ia inginkan untuk Tuhan berikan.
  4. Yohanes 15:7 “…mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya.”
    Ayat ini jelas berkata,”apa saja yang kamu kehendaki”, bukan “apa yang kamu perlukan”. Sering kita berpikir bahwa Tuhan hanya memberikan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita kehendaki. Tetapi ayat ini mengatakan “apa saja yang kamu kehendaki”.
  5. Mazmur 37:4 “dan bergembiralah karena TUHAN; maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu.”
    Kalau kita bergembira karena Tuhan, maka hati kita akan selaras dengan hatiNya sehingga keinginan yang muncul di hati kita adalah keinginan yang sejalan dengan kehendakNya.
  6. Cerita tentang Musa: “Pada waktu ia berumur empat puluh tahun, timbullah keinginan dalam hatinya untuk mengunjungi saudara-saudaranya, yaitu orang-orang Israel”. – Kisah 7:23
    Keinginan itu ternyata datangnya dari Tuhan sebab “Pada sangkanya saudara-saudaranya akan mengerti, bahwa Allah memakai dia untuk menyelamatkan mereka, tetapi mereka tidak mengerti.” - Kisah 7:25
  7. Rasul Paulus di dalam Filipi 2:13 berkata, “karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.”

    Masih banyak ayat yang lain yang menyatakan hal-hal di atas, tetapi ada pelajaran yang bisa kita ambil di sini, yaitu kalau kita bergembira karena Tuhan seperti yang dikatakan Mazmur 37:4, kalau kita semakin mempersembahkan hidup kita untuk menyenangkan Dia, maka semakin banyak keinginan yang muncul di hati kita yang memang berasal dari Dia. Amin!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar